"Dalam Bisu ini Ku Simpan"
"Belajar Mencintaimu"
Aku mulai Ikhlas,
Mungkin karena terlalu banyak yang Aku Sakiti Hatinya,
Mungkin terlalu banyak Air Mata yang keluar dari Mata Kecil Indahnya, dan
Mungkin terlalu banyak Segala Kebaikan yang nampak Darinya
Coba Tuk Tetap Menyukaiku, Mencintaiku, Tetap Menunggu, Lama Memang,
Namun Cobalah ...
"Harapan yang tak mungkin lagi"
Pada Akhirnya,
Siapapun yang Menyukaiku, Aku akan Coba Belajar Menyukainya, dan Siapapun yang Mencintaiku, akan Ku Coba Sungguh-Sungguh Mencintainya,
Aku mulai Ikhlas atas Siapapun Jodohku Kelak ...
karena PASTI semua yang terbaik itu hanya datang dariNya,
dan Aku akan Menerimanya ...
"Hanya dengan Menikah"
Dalam bisu ini ku simpan,
ku biarkan terbungkus rapih agar tak satupun yang mampu mengenal.
Dia yang kusimpan itu telah pergi,
Tak apa, karena tak ada usaha lebih yang kuperbuat untuknya.
Seperti membeli sepatu sobat, Aku membelinya yang baru,
yang terbungkus rapih, itulah yang kupilih.
Oh ya, gambar itu adalah gambar dirinya, tapi sekarang ?
Tak bisa lagi, sudah tak bisa...
ya karena seperti sepatu itulah...
Aku ingin jadi yang pertama, dan tak mau diduakan.
Segalanya.., Ya, Segalanya...
Walaupun penantian itu lama,..
Jodohmu seperti apa yang kamu usahakan, dan Jodohmu adalah gambran dirimu...
Aku mulai Ikhlas,
Mungkin karena terlalu banyak yang Aku Sakiti Hatinya,
Mungkin terlalu banyak Air Mata yang keluar dari Mata Kecil Indahnya, dan
Mungkin terlalu banyak Segala Kebaikan yang nampak Darinya
Coba Tuk Tetap Menyukaiku, Mencintaiku, Tetap Menunggu, Lama Memang,
Namun Cobalah ...
"Harapan yang tak mungkin lagi"
Pada Akhirnya,
Siapapun yang Menyukaiku, Aku akan Coba Belajar Menyukainya, dan Siapapun yang Mencintaiku, akan Ku Coba Sungguh-Sungguh Mencintainya,
Aku mulai Ikhlas atas Siapapun Jodohku Kelak ...
karena PASTI semua yang terbaik itu hanya datang dariNya,
dan Aku akan Menerimanya ...
"Hanya dengan Menikah"
Aku sangat Menyukaimu,
dengan Tanpa sedikitpun berharap Darimu, untuk menjadikan Kamu sebagai Pacarku,
Tapi,
Aku akan sungguh Mencintaimu,
bila suatu saat nanti Kamu mau menjadi Perempuan Pertama dan Terakhir
yang Setia Mendampingi hidupku,
“Karena Aku benar benar ingin
menjadikan Kamu sebagai Istriku”
"Ya Rasulallah"
Ya Rasulallah
Demi dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya . . .
Ya Muhammad,
Aku tak pantas menjadi umatmu, karena aku lalai terhadap sunahmu
Demi dzat yang ragaku ada dalam kuasa-Nya . . .
Ya Muhammad,
Aku tak patut menjadi pengikutmu, kerena aku ingkar tehadap nasihatmu
Dan demi dzat yang mengutus engkau menjadi rasul-Nya . . .
Ya Muhammad,
Aku tak layak meneruskan perjuanganmu, karena aku belum mengamalkan hadist-hadistmu,
seutuhnya, . .
sepenuhnya, . .
ada kalanya aku lupa,
tapi tak seharusnya aku lupa untuk mengingatmu, Ya Rasulullah . . .
ada kalanya aku salah,
namun tak sepantasnya aku menyalahkan ajaranmu, Ya Rasulullah . . .
dan mungkin pernah kiranya aku mendua,
namun tidak untukmu, Ya Rasulullah . . .
Ya Rasulullah Ya Habiballah . . .
Salam penghormatanku atas mu Ya Muhammad
Ya Rasulullah Ya Habiballah . . .
Salam kasihku atas mu Ya Muhammad
Ya Rasulullah Ya Habiballah . . .
dan Salam rinduku atas mu Ya Muhammad
Tentram hati ini, bila kupanjatkan do’a untukmu, Ya Muhammad
Sejuk jiwa ini, bila ku lantunkan sholawat atas mu, Ya Muhammad
dan Berkah bumi ini, bila seisinya menyebut nama engkau di setiap sholatnya, Ya Muhammad
insya ALLAH, dengan izin-Nya
iman ku, atas mu, tak akan pernah terkikis sampai akhirnya waktu
islam ku, karena mu, akan abadi hingga tutup usiaku
dan semoga syafa’at mu akan turun kepada umat-umat mu
Amin . . .