Mahasiswa Teknik Lingkungan Undip ini mengajakku melihat Festival Lampion di sekitar banjir kanal barat Semarang,
Poso Nasution
Ya, daripada malam minggu klabu begini, bagi para jomblowers, apa yang harus dilakukan cobaa...? kalo ga pacaran dengan laptop, ntn tv sendiri hanya ditemani secangkir susu atau kopi, masak dan makan mie yang hanya 1 biji sendiri, Yaah... lebih baik melihat dunia luar yang penuh dengan sejuta cahaya dari lampion-lampion itu... hahasiiik...
Pertamanya sih gue diajak Afif rekan 1 kamar, tapi dia akhirnya memutuskan untuk sendiri, apa-apa sendiri dia mah... sendiri mulu pokognya..., kata Poso begini, "Ooh.. mungkin dia mau jadi petugas parkir kali, biar ga ketauan kita... makanya dia maunya sendiri" hoho...
becanda fif... piiis.... he...
becanda fif... piiis.... he...
Afif Ardian
Tadinya kita berdua aja yang mau kesana, karena gua ga punya helm trus gua pinjem helm temen gua yang beda kamar, eh malah dia juga mau ikut, Syafi'i namanya, Nah... pas itu kan ada Mas Karso yang lagi asik nonton TV, Eh tiba-tiba dia mau ikt juga,. "kalian kog tega sih.. aku ditinggal sendiri disini... kalo gitu aku ikut deh.." walaupun Mas karso lagi sakit magh waktu itu.. "Pokongnya kalo magh aku kambuh lagi, kalian yang harus tanggung jawab loh...",
"Enak aja..." Sahut anak-anak...
Sesampainya di dekat lokasi, ternyata bung,. macet total... alhasil kita hanya bisa melihat lampion-lampion dalam bentuk cahaya lampu kendaraan yang berkilau memanjang dideretan sungai itu... Etdah...
Tapi saya tidak kecewa, karena masih ada lampion yang diterbangkan walaupun tidak serentak,. indah yaa,. baru pertama kali saya melihat lampion itu... ada filosofi yang saya ambil, susah memang untuk menerbangkan lampion-lampion itu, perlu adanya kerjasama, agar nyala api itu tak membakar kain yang dijadikan penutupnya agar ia terbang, kesabaran penentunya yang membuat udara dalam kain atau parasut itu bisa stabil hingga akhirnya ia terbang begitu indah menerobos kencangnya angin kala itu... ihiy...
Pada akhirnya kita hanya bertiga menyaksikan lampion-lampion itu karena Mas Karso dan Mas Syafi'i menyerah ditengah jalan akibat macetnya kendaraan,.. Saya, Poso, dan Ryansyah yang bisa saya ajak ikut kesana...
Malam minggu Poso yang penuh dengan lampion-lampion itu...
Terimakasih Sahabat...
"Enak aja..." Sahut anak-anak...
Sesampainya di dekat lokasi, ternyata bung,. macet total... alhasil kita hanya bisa melihat lampion-lampion dalam bentuk cahaya lampu kendaraan yang berkilau memanjang dideretan sungai itu... Etdah...
Tapi saya tidak kecewa, karena masih ada lampion yang diterbangkan walaupun tidak serentak,. indah yaa,. baru pertama kali saya melihat lampion itu... ada filosofi yang saya ambil, susah memang untuk menerbangkan lampion-lampion itu, perlu adanya kerjasama, agar nyala api itu tak membakar kain yang dijadikan penutupnya agar ia terbang, kesabaran penentunya yang membuat udara dalam kain atau parasut itu bisa stabil hingga akhirnya ia terbang begitu indah menerobos kencangnya angin kala itu... ihiy...
Pada akhirnya kita hanya bertiga menyaksikan lampion-lampion itu karena Mas Karso dan Mas Syafi'i menyerah ditengah jalan akibat macetnya kendaraan,.. Saya, Poso, dan Ryansyah yang bisa saya ajak ikut kesana...
Malam minggu Poso yang penuh dengan lampion-lampion itu...
Terimakasih Sahabat...
No comments:
Post a Comment